Lompat ke isi utama

Berita

Apel Pengawasan, Afifuddin: Pilkada disaat pandemic tanpa membekali protocol kesehatan itu namanya bunuh diri jamaah

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kabupaten lamongan menggelar Apel Pengawasan Virtual dan Peringatan Hari Santri Bersama Mochammad Afifuddin, S.Th.I., M.Si Anggota Bawaslu Republik Indonesia dengan peserta offline Ketua Panitia Pengawas Kecamatan Se-Kabupaten Lamongan dan peserta daring Anggota Panwascam Serta Pengawas Kelurahan/Desa juga mengajak santri di wilayah setempat se-Kabupaten Lamongan, Kamis, (22 Oktober 2020).

https://www.instagram.com/p/CGqEorVJrmP/?utm_source=ig_web_copy_link

Apel tersebut juga dihadiri oleh Bupati Lamongan Bapak H. Fadeli, S.H., M.M., Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur Bapak Aang Khunaifi, S. H., M. H., Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Bapak Abdul Ghofur, Lc., dan Forkopimda Kabupaten Lamongan juga Media Massa.

Didepan seluruh undangan dan peserta baik offline maupun daring, Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin memberikan arahan, terkait dengan pilkada yang dilaksanakan ditengah pandemic covid-19,

“Karena Pilkada ini dilakukan di saat wabah di situasi pandemic, ini situasi yang tidak mudah, tetapi sesuatu yang tidak mudah itu bukan seluruhnya mustahil.” Pungkasnya.

“Kenapa menjadi konsen kita, hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pilkada sekarang harus dihubungkan, harus diperhatikan , yaitu soal protocol kesehatan. Karena salah satu kesepakatan untuk membuka portal pilkada yang sudah di tutup tadinya, dali bulan Maret sampai Juni 15, kemudian dibuka lagi, itu adalah dasarnya kesepakatan untuk mejamin terfasilitasinya protocol kesehatan.” Sambungnya.

Bapak Afif lanjut menjelaskan bahwa dalam setelah membuka portal tersebut bawaslu dan kpu harus benar-benar menjaga dan menjamin protocol kesehatan terutama bagi jajaranya dengan berusaha memfasilitasi terkait protocol kesehatan.

Ia menegaskan pentingnya protocol kesehatan bagi penyelenggara, “Perintah untuk melanjutkan pilkada ini bisa dilakukan kalau keterpenuhan protocol kesehatannya dijamin, memerintah melanjutkan Pilkada disaat pandemic tanpa membekali protocol kesehatan itu namanya bunuh diri jamaah.”

Menurutnya sangat bahaya bila tidak membekali pengawas maupun pelaksana Pilkada Serentak 2020 dengan protocol kesehatan, ia berpendapat bahwa setiap orang tidak akan pernah tau virus tersebut dapat menular dari siapa ke siapa, namun melakukan pencegahan terhadap kemungkinan merupakan hal yang wajib dilakukan  karena keselamatan jiwa merupakan salah satu dari lima hak dasar yang harus dijaga, dalam agama.

Sebelum mengakhiri arahanya, pria yang juga merupakan Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Ex Officio dari unsur Bawaslu itu mengungkap harapannya, “Saya berharap Pilkada di Lamongan berjalan dengan baik, semua warganya sehat, penyelenggara sehat, Bapak Bupati, DPRD, Forkopimda, semua pengawas, jajaran KPU sehat pemilihnya sehat pesertanya sehat, jangan sampai urusan protocol kesehatan hanya dibebankan di penyelenggara.”

“segera hilang total lah covid ini dari Lamongan dan dari seluruh penjuru nusantara.” Tutupnya.

(SelviV)

Tag
Berita